Wadah yang aman

Membangun pola pengelolaan uang yang sehat

Hiruk pikuk dibarengi suara kecrek koin; asap debu, semerbak yang ditinggalkan setiap kali motor berlalu-lalang, setelah rel kereta berdesis tajam; “Kereta, kereta! Stop!” Teriak penghuni pinggir rel kepada pengemudi motor yang hendak menyeberang. Itulah daerah pinggir rel Stasiun Duri – Kalianyar, dan itulah juga tempat beberapa keluarga bersandang, pangan, papan.

Asep Gunawan adalah seorang pekerja konveksi di Kalianyar, dan juga pekerja sambilan di daerah pinggir rel, pemilah sampah organik dan non-organik. Pria yang berumur 23 tahun ini adalah salah satu anggota kelompok tabungan yang dimulai oleh pos pelayanan sosial YPP di Kalianyar, yang sekarang dikelola oleh Bang Ujang, seorang pemimpin lokal di daerah ini.

“Saya sih belum punya rekening, tapi berencana untuk punya rekening [karena jumlahnya yang semakin banyak]. Dulu, saya hanya menabung di celengan. Tapi, saya mulai menabung sejak ada kelompok tabungan. Biar bukan dipakai untuk yang tidak karuan. Karena, kalau celengan, dibongkar terus,” tukas Asep, ketika dia sedang beristirahat di warung sebelah pinggir rel.

“Saya berencana untuk memakai tabungan saya untuk keperluan bulan puasa. Ada manfaat [lain, yaitu] buat jaga-jaga ketika jatuh sakit,” ia menambahkan, selagi bergegas untuk lanjut bekerja. Ia bekerja dari jam 8 pagi sampai 9 malam, setiap harinya.

Salah satu kegunaan dari kelompok tabungan rel ini adalah dibangunnya kebiasaan pengelolaan uang yang sehat. Tentunya, keanggotaan tabungan ini belum mencakup seluruh warga daerah pinggir rel; tetapi untuk seorang Asep, bukan hanya ia merasakan manfaat kehadiran kelompok ini sebagai wadah menabung, tetapi ia pun juga mulai berencana untuk memiliki rekening sendiri, ketika tabungannya sudah mulai berjumlah tidak sedikit.

Asep menabung dengan sangat tekun, dan tidak kebetulan dialah yang menabung dengan jumlah terbanyak di kelompok ini. Ini yang kami harapkan terjadi, bukan hanya bagi Asep, tapi bagi seluruh warga daerah pinggir rel di Kalianyar.

Rumah kedua saya

Oleh Randi Sanjaya

Banyak manfaat belajar bahasa Inggris di English Zone

Saya resmi menjadi anggota English Zone (EZ) pada bulan Februari 2010. Waktu saya menjadi member EZ, masih banyak kemampuan bahasa Inggris yang harus saya perbaiki. Di EZ saya bertemu dengan beberapa pembicara yang baik, dari dalam dan luar Indonesia (orang lokal Indonesia dan orang asing) dan teman-teman baru yang ingin mengembangkan kemampuan mereka dalam berbahasa Inggris. Di EZ saya menikmati bertemu orang-orang baru, memiliki sahabat baru, dan acara special bulanan. Singkat cerita … di EZ, saya berkembang sebagai teman, pelajar, dan saudara. Saya sendiri tidak bisa mengatakan sudah berapa banyak EZ membantu dalam membentuk saya menjadi diri saya sekarang, dan saya berterima kasih untuk pembentukan itu. EZ menjadi base camp-nya orang-orang yang memiliki motivasi untuk belajar bahasa Inggris berkumpul.

Mampu berbahasa Inggris membuat kita menonjol, baik di perguruan tinggi, dalam kompetisi/perlombaan, di seminar maupun ketika bekerja. Kesempatan lainnya muncul ketika kita memiliki keterampilan itu. Dengan bahasa Inggris kita dapat mengakses dan memahami informasi lebih lanjut, berkomunikasi secara global, dan memiliki teman. Banyak anggota EZ telah ke luar negeri karena mereka dapat berbicara dalam bahasa Inggris dengan cukup baik dan mereka menikmati kemampuannya itu.

Secara pribadi, saya merasa beruntung mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris sewaktu saya masih kuliah. Saya bisa mengerti buku berbahasa Inggris, saya bisa menulis dan menyajikan tesis saya dalam bahasa Inggris, saya berhasil dalam kompetisi di lingkungan kampus karena presentasi saya menggunakan bahasa Inggris dan saya mendapatkan kesempatan magang dari salah satu perusahaan energi terbesar di dunia.

Manfaat yang saat ini membuat saya merasa sangat berterima kasih datang ke EZ adalah ketika saya lulus dari universitas dan menjadi pencari kerja. Karena tujuan saya adalah dapat bekerja di perusahaan multinasional, saya melamar ke beberapa perusahaan multinasional. Mampu berbahasa Inggris dalam wawancara adalah keuntungan, karena bahasa Inggris wajib dipergunakan di perusahaan. Saya baru saja melewati screening wawancara dari dua perusahaan multinasional dan melangkah ke depan untuk menghadapi proses penyaringan berikutnya.

EZ adalah rumah kedua saya dan selalu menjadi rumah saya.

Saya ingin sehat

Kesaksian oleh Ibu Haria

Nama saya Ibu Haria, saya berumur 39 tahun. Saya tinggal di desa Teluk Kanidai Dusun Satu. Saya menderita katarak sejak tahun 2012 dan sejak itu saya sulit bekerja dan sangat terbatas dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Hal ini juga berpengaruh pada keluarga saya karena mengurangi pendapatan keluarga. Biasanya saya bekerja di kebun dan juga menyadap getah pohon karet.

Cerita yang mengerikan

Saya pernah mendengar kalau katarak bisa disembuhkan dengan operasi. Tetapi banyak cerita mengerikan yang beredar di desa seberang tentang operasi katarak. Kata mereka mata akan dikeluarkan dari tempatnya (cangkang) kemudian mata yang kelabu akan dikikis dengan pisau sampai kelabunya hilang. Setelah itu mata dibersihkan dengan air dan dikembalikan ke tempat semula (cangkangnya). Ada pula yang mengatakan, sebelum mata dikembalikan, mata direndam lebih dulu kemudian digosok-gosok sampai bersih.

Cerita seperti itulah yang banyak saya dengar dan membuat saya trauma. Jadi saya pikir, biarlah saya tidak bisa melihat seperti ini daripada harus di operasi seperti itu. Bagi saya, operasi mata itu sangat menakutkan, membayangkannya saja saya sudah merinding. Pokoknya mengerikan sekali!

Mulai merasa aman

Tapi semuanya itu berubah sejak tim YPP datang ke rumah saya. Mereka menjelaskan tentang operasi katarak. Sama sekali tidak seperti yang saya dengar selama ini! Mereka meyakinkan saya bahwa operasi katarak adalah operasi kecil yang aman dan tidak menakutkan. Akhirnya, dengan bismillah, saya setuju dibantu oleh YPP untuk menjalani operasi katarak di RSUD Petala Bumi.

Sekarang, alhamdullilah, saya bisa melihat dengan jelas dan beraktifitas seperti biasanya. Saya kembali berkebun dan membantu suami menambah uang belanja. Terima kasih ya Allah! Terima kasih YPP!