Boys’ Club
Program Futsal membawa perubahan di tengah krisis remaja
Tinggal di lingkungan yang rawan tawuran
Jakarta » Jika melewati lingkungan Kalianyar, sesekali akan terlihat spanduk anti-tawuran. Kelurahan di kecamatan Tambora, Jakarta Barat, ini merupakan salah satu kawasan terpadat, bukan hanya di Jakarta bahkan di Asia Tenggara. Remaja-remaja di tempat ini mudah terbawa oleh kenakalan yang diekspresikan dalam bentuk tawuran. Sudah banyak korban jiwa yang melayang karena aksi yang dipicu oleh masalah-masalah yang sebenarnya sepele. Kerawanan ini – diperparah bahaya peredaran narkoba, mabuk-mabukan, perjudian, dan lain-lainnya – membuat prihatin dan khawatir banyak dari orang tua mereka.
Futsal menjadi wadah pembinaan
Meresponi masalah tersebut, Yayasan Pendar Pagi memfasilitasi sebuah wadah di mana tenaga muda para remaja ini bisa tersalurkan secara positif, sekaligus menjadi sarana menggali bakat dan potensi mereka.
Bekerjasama dengan seorang mantan pemain salah satu klub di Liga Super Indonesia dan sekarang menjadi pelatih profesional, dimulailah sebuah kegiatan futsal bagi salah satu RW di Kalianyar. Daya tarik futsal ini sangat tinggi. Ada lebih dari 20 remaja yang ikut bergabung dalam latihan. Kegiatan ini menjadi wadah yang efektif untuk mengadakan pelajaran teknis yang mengasah kemampuan jasmani mereka, sekaligus juga memberikan pendampingan yang mengasah karakter dan “soft-skill” seperti kerjasama, disiplin diri, dan kepemimpinan pada mereka.
“Ya dapat kebahagiaannya, dapat solidaritasnya, dan juga dapat kebersamaannya; dapat ilmunya juga, senang sekali. Terima kasih!”
Afan, salah satu remaja yang ikut Futsal di Kalianyar
Menumbuhkan pemimpin muda untuk membawa perubahan
Mereka yang sudah menikmati indahnya dibentuk melalui wadah ini, diharapkan dapat menjadi pendorong terjadi perubahan kawasan di mana mereka tinggal. Untuk hal ini, maka YPP membuat program pelatihan kepemimpinan bagi semua anggota. Program ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan futsal mingguan dengan memasukkan mentoring nilai-nilai kepemimpinan di sela atau akhir latihan futsal.
“Kalianyar dulu dikenal sering tawuran. Alhamdulillah, di sini sudah ada kegiatan futsal yang mengarahkan anak-anak ke hal yang positif.”
Bang Eman, warga Kalianyar yang telah dilatih menjadi coach (paling kiri di foto kanan atas)
Selain latihan futsal seminggu sekali, dibuat juga kegiatan yang paling dinantikan mereka setahun sekali dalam bentuk futsal camp. Camp ini berlangsung dalam 3 hari, yang memberikan materi teknis pelatihan futsal dan nilai-nilai kepemimpinan secara intensif. Tujuannya adalah dalam waktu satu tahun ke depan akan tercetak pelatih-pelatih baru yang andal dan siap membawa perubahan positif. Pelatih-pelatih baru dari anggota wadah futsal ini juga diharapkan dapat membuka wadah pelatihan futsal yang menjaring banyak remaja agar terlepas dan tercegah dari pengaruh negative yang merusak.
Tujuan dari Boys’ Club agar anak-anak ini berhasil mengembangkan kemampuan dan talenta yang mereka miliki; punya keinginan dan keyakinan bahwa mereka bisa berprestasi; dan menjadi warga yang berwatak baik bahkan punya pengaruh positif bagi komunitasnya.
Kelompok Senang Belajar lainnya:
Bermain sekaligus belajar lewat kegiatan kreatif
Kreatifitas dan budi pekerti di pesesaan Riau
Memberdayakan dan memberi semangat pada pelajar kurang mampu